POLISI THAILAND GREBEK KURSUS BERHUBUNGAN SEKS





 -Polisi Thailand menggerebek sebuah kursus di hotel yang ajarkan para turis melakukan hubungan seks hingga klimaks. Lebih dari 30 turis Rusia membayar 450 poundsterling untuk menonton adegan asusila itu.

Penggerebekan itu membuat semanusia wanita marah dan menyerang petugas polisi.

Instruktur Kinky—gabungan antara wanita dan pria muda—menunjukkan kepada 33 manusia Rusia bagaimana membuat pasangan mereka mencapai klimaks dalam berhubungan badan.

Kursus yang diadakan di hotel Ibis di Pattaya, Thailand, tadi malam, dijalankan oleh Alex Lesley, mantan anggota KGB yang ingin melawan Presiden Rusia Vladimir Putin pada pemilu nanti.

AYO GABUNG BERMAIN BERSAMA AKU

DISINI.......

ADA JUGA BANYAK BONUS DISINI !!

BONUS CASHBACK UP TO 15% LHOOOOOOOOO ,

BELUM LG BONUS REFRENSI NYA 2,5% ...

FREE TO JOIN !


KLIK>>>>>>www.PELANGIBOLA.com<<<<<<DISINI


Lesley telah menulis delapan buku laris tentang rayuan termasuk “Life without Panties”. Dia mengelola berbagai kursus di Moskow.

Peserta di kursus Pattaya akan menerima sertifikat yang menyatakan bahwa mereka adalah pakar seks setelah mengikuti kelas tersebut. Namun staf di hotel berkelas tersebut menjadi curiga saat mendengar suara aneh dari sebuah ruangan dan menghubungi petugas polisi.

Polisi tiba sekitar pukul 23.00 malam dan menggerebak kursus terselubung itu. Sebanyak 10 instruktur—beberapa di antaranya mengenakan kaus dan yang lainnya bercelana pendek pink—ditangkap dan dibawa ke kantor polisi setempat.

Kepala Polisi Pattaya Kolonel Polisi Apichai Krobpetch telah mengonfirmasi penggerebekan tersebut.”Petugas tiba di hotel pada pukul 23.00 malam dan menemukan gerombolan Rusia telah menyewa sebuah kamar untuk mengadakan kursus pelatihan untuk seks,” katanya, seperti dikutip Mirror, Selasa (27/2/2018).

”Ini adalah kursus pendidikan seks ilegal,” katanya lagi.

”Empat puluh tiga manusia hadir termasuk sepuluh instruktur yang sedang mendemonstrasikan seks,” ujarnya. ”Para peserta tidak bersalah atas pelanggaran apapun dan mereka kemudian dibebaskan.”

”Sepuluh instruktur dibawa ke kantor polisi untuk diproses,” imbuh dia.

Semanusia pejabat polisi setempat, Letnan Kolonel Polisi Piyapong Ensarn mengatakan penggerebekan diwarnai perlawanan. ”Salah satu wanita yang menjalankan kelas (kursus) marah saat polisi tiba. Mereka mengira kita seharusnya tidak berada di sana,” ujarnya

0 Response to " "

Post a Comment

Featured Post

Dikira numpang cas HP, yang dilakukan pria lusuh ini tiap malam di stasiun bikin haru!

Real World Application It‘s imperative in order to make the foremost away from your money. Splitting your daily life insurance on multiple p...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel